Tidak
mengherankan perjalanan mundur dalam waktu banyak yang mencemooh,
karena hal ini penuh dengan beberapa paradoks, seperti paradoks kakek
atau paradoks Jane menjadi Jim seperti diceritakan di bawah ini ...PARADOKS JANE YANG MENJADI JIM Jane
adalah seorang wanita yang tumbuh di sebuah panti asuhan karena waktu
bayi tahun 1945 dia ditemukan terlantar di depan panti, tanpa seorangpun
tahu siapa ayah ibunya. Saat dewasa, di tahun 1963 Jane jatuh cinta
kepada seorang pengembara yang kemudian pergi meninggalkannya dalam
keadaan hamil. Saat Jane melahirkan anaknya, Jane mengalami pendarahaan
hebat dan segera dibawa ke rumah sakit. Para dokter yang menemukan Jane
dalam keadaan pendarahaan yang sangat parah, terkejut menemukan bahwa
Jane memiliki dua organ seks. Jadi untuk menyelamatkan hidupnya, para
dokterpun melakukan operasi transeksual (pergantian gender) dan mengubah
Jane menjadi Jim. Namun malang, Jane yang kini menjadi Jim, menemukan
bayi yang dilahirkannya telah hilang diculik orang saat dia keluar dari
rumah sakit.
Di masa lalu ini Jim berkenalan dengan seorang wanita cantik dan kemudian menghamilinya. Merasa bersalah, Jim kemudian menculik bayi wanita tersebut setelah lahir, dan kemudian membawa bayi tersebut ke masa yang lebih lalu, yaitu tahun 1945, dan meninggalkannya didepan sebuah panti asuhan. Jim kemudian balik ke masanya dan bergabung dengan kelompok penjelajah waktu. Suatu saat di tahun 1985 Jim melakukan perjalanan lagi ke tahun 1970, menyamar menjadi seorang bartender dan bertemu dengan seorang pemabuk bernama Jim (dirinya sendiri dimasa lalu).
Nah, pertanyaannya adalah: Siapakah ibu, ayah, kakek, nenek, anak, cucu, dari Jane???
Ya, semua tokoh dari cerita diatas adalah Jane sendiri!!!
WAKTU MENURUT PARA FISIKAWAN
Isaac Newton
Newton percaya bahwa waktu itu seperti anak panah, sekali terlepas dari busurnya, anak panah itu akan melesat dalam lintasan yang lurus, tidak menyimpang. Satu detik di bumi adalah satu detik di Mars. Jam tersebar di seluruh alam semesta berdetak dengan laju yang sama.
Albert Einstein
Einstein memberi kita gambaran yang lebih radikal. Menurut Einstein, waktu itu lebih mirip seperti sungai, yang berkelok-kelok di sekitar bintang dan galaksi, yang dapat menjadi cepat dan juga dapat melambat saat melintas di sekitar obyek-obyek masif. Satu detik di bumi tidak sama dengan satu detik di Mars. Jam tersebar di seluruh alam semesta dan berdetak menurut detak mereka sendiri.
Kurt Goedel
sebelum Einstein meninggal dunia, ia dihadapkan dengan masalah yang agak memalukan. Tetangga Einstein di Princeton, Kurt Goedel, yang mungkin adalah ahli logika matematika terbesar sepanjang 500 tahun terakhir, menemukan solusi baru untuk persamaan Einstein yang memungkinkan untuk perjalanan waktu! "Sungai waktu" yang dikatakan Einstein menurut Goedel memiliki pusaran air di mana waktu bisa melengkungkan dirinya menjadi lingkaran. Solusi Goedel itu cukup cerdik: ia mendalilkan alam semesta penuh diisi oleh "cairan yang berputar". Siapa pun yang berjalan di sepanjang arah rotasi akan menemukan diri mereka kembali di titik awal, tapi mundur dalam waktu!
Dalam memoarnya, Einstein menulis bahwa ia merasa terganggu bahwa persamaan nya berisi solusi yang memungkinkan untuk perjalanan waktu. Tapi dia akhirnya menyimpulkan: alam semesta tidak berputar, namun mengembang (seperti dalam teori Big Bang) dan karenanya solusi Goedel bisa dia singkirkan atas nama "alasan fisis" (Namun, jika Big Bang itu sendiri berputar, maka perjalanan waktu akan mungkin diseluruh alam semesta!)
Roy Kerr
Kemudian pada tahun 1963, Roy Kerr, seorang matematikawan Selandia Baru, menemukan solusi dari persamaan Einstein untuk lubang hitam berputar, yang memiliki sifat aneh. Lubang hitam tidak akan runtuh menjadi sebuah titik (seperti yang diduga sebelumnya) tetapi akan menjadi sebuah cincin berputar (dari neutron). Cincin akan berputar begitu cepat sehingga gaya sentrifugalnya akan menjaga cincin dari keruntuhan akibat gaya gravitasi. Cincin itu, pada gilirannya, bertindak seperti 'Looking Glass' di kisah Alice. Siapa pun yang berjalan melalui cincin itu tidak akan mati, tapi bisa melewati cincin itu menuju ke alam semesta alternatif. Sejak saat itu, ratusan solusi "lubang cacing" lainnya telah ditemukan pada persamaan Einstein. Lubang cacing ini tidak hanya menghubungkan dua wilayah ruang, tetapi juga dua wilayah waktu. Pada prinsipnya, mereka dapat digunakan sebagai mesin waktu.
Spoilerfor Lubang cacing:
Theory of Everything Baru-baru ini, usaha untuk menggabungkan teori kuantum dengan gravitasi (dengan demikian menciptakan sebuah "theory of everything") telah memberikan kepada kita wawasan mengenai masalah paradoks ini. Dalam teori kuantum, kita dapat memiliki beberapa state (keadaan) dari objek apapun.
Sebagai contoh, sebuah elektron dapat ada secara bersamaan dalam orbit yang berbeda (sebuah fakta yang bertanggung jawab untuk memberikan kita hukum kimia). Demikian pula, kucing Schrodinger yang terkenal yang dapat eksis secara bersamaan di dua state yang mungkin: yaitu mati dan hidup. Jadi jika seseorang kembali ke masa lalu dan mengubahnya, maka dia akan menciptakan alam semesta paralel. Misalkan ada orang yang kembali ke masa lalu, dan katakanlah orang tersebut berhasil menyelamatkan Abraham Lincoln dari pembunuhan di Teater Ford, tetap saja sejarah Lincoln di masa orang tersebut berasal, adalah mati dibunuh. Dengan menyelamatkan Lincoln orang tersebut membuat sungai waktu bercabang menjadi dua. Tapi apakah mesin waktu mudah diciptakan dan perjalanan ke masa lalu mudah dilakukan? Jawabnya adalah Tidak! Ada sejumlah kendala yang sulit untuk diatasi.
Pertama, masalah utama adalah energi. Dengan cara yang sama bahwa mobil membutuhkan bensin, mesin waktu harus memiliki jumlah energi yang luar biasa besar. Salah satu cara adalah memanfaatkan kekuatan bintang, atau dengan menemukan sesuatu yang disebut "materi eksotis" atau mencari sumber energi negatif. (Fisikawan pernah berpikir bahwa energi negatif itu tidak mungkin. Tapi sejumlah kecil energi negatif telah diverifikasi secara eksperimental untuk sesuatu yang disebut efek Casimir, yaitu energi yang diciptakan oleh dua plat paralel). Semua ini sangat sulit untuk mendapatkannya dalam jumlah besar, setidaknya untuk berabad-abad ke depan!
Spoilerfor Casimir Effect:
Stephen Hawking
Yang
cukup menarik, Stephen Hawking menentang ide perjalanan waktu. Dia
bahkan mengaku memiliki bukti "empiris" yang menentang perjalanan ke
masa lalu. Jika penjelajah waktu itu ada, katanya, maka kita akan telah
dikunjungi oleh penjelajah/wisatawan dari masa depan. Karena kita tidak
pernah bertemu dengan wisatawan dari masa depan, maka kesimpulannya:
perjalanan waktu ke masa lalu tidaklah mungkin.
Namun beberapa orang menjawab pertanyaan Hawking tentang mengapa tidak
ada orang-orang dari masa depan yang berkunjung ke masa kita? Mereka
menjawab: Mungkin kita saat ini, bagi orang-orang masa depan sangatlah
tidak menarik. Siapa pun yang bisa memanfaatkan kekuatan dari
bintang-bintang akan menganggap kita saat ini adalah mahluk yang sangat
primitif.. Bayangkan teman-teman Anda datang ke sebuah bukit semut.
Apakah mereka mau repot-repot membungkuk ke semut dan memberi mereka
pernak-pernik, buku, obat-obatan, dan kekuasaan? Bahkan beberapa
teman-teman Anda itu akan cenderung untuk menginjak semut-semut yang
ada.(sumber:kaskus)
No comments:
Post a Comment