Wednesday, January 16, 2013

Tips Kreatif

Beberapa waktu lalu, Yoris Setiawan , pemenang International Young Creative Entrepreneur di London sekaligus pegiat entrepreneurship , meluncurkan buku terbarunya yang berjudul 101 Creative Notes . Disarikan dari buku tersebut, mari simak 25 tips yang dapat menginspirasi Anda melakukan hal-hal kecil yang bisa memancing kreativitas! Siapa tahu, tips sederhana ini justru berdampak positif, baik di kantor maupun bagi Anda yang ingin memulai usaha sendiri.

”Saya Bisa!”

Disadari atau tidak, ketidakberhasilan seringkali dipicu rasa takut bahwa kita tidak dapat melakukannya. Padahal keberhasilan tergantung pada pemikiran kita. Hal ini senada dengan pepatah lama yang berbunyi “Impossible is nothing”. Ya, kekuatan pikiran memang bisa menghasilkan efek luar biasa. Demikian pula jika Anda ingin menjadi kreatif, maka langkah awalnya adalah mengubah pemikiran. “Hampir semua anak dilahirkan sebagai sosok kreatif, maka hilangkan pemikiran bahwa kita tidak kreatif,” tukas Yoris.

Ubah Kebiasaan

Tak jarang pola rutinitas membuat kita tidak berani mengambil langkah lain. “Bagaimana kita mau melakukan sesuatu yang beda jika terlalu terbiasa dengan rutinitas?” ujar Yoris. Maka, sempatkanlah mencoba jalur berbeda. Sebut saja, mencoba kedai kopi baru sebelum ke kantor. Intinya, keluarlah dari comfort zone dan temukan banyak hal yang bisa membuat hari lebih berwarna.

Optimis yang Realistis

“Tanpa perasaan optimis, kita akan sulit untuk membuat sesuatu yang belum ada sebelumnya,” tulis Yoris dalam bukunya. Namun kita juga harus realistis. Pasalnya, impian tanpa memikirkan matang-matang langkah kreatif yang akan diambil akan sia-sia.

”Kenapa Tidak?”

Pemikiran maupun konsep yang baru memang tidak selamanya dapat langsung diterima. Padahal, konsep yang baru mungkin saja lebih memuaskan, bukan? “Makanya ‘why not attitude ’ itu selalu diperlukan untuk pekerja kreatif, agar semua ide dapat diterima dan mendapat kesempatan yang sama.” Jadi, jangan lantas menolak ide brilian yang baru “hinggap” hanya karena Anda berpikir itu tidak mungkin.

Berani Salah

Target dan tuntutan bisa membuat Anda terlampau hati-hati dan “alergi” dengan kesalahan. Akhirnya, tambah Yoris, seringkali timbul pemikiran lebih baik ambil jalan aman meski hasilnya biasa saja, daripada kreatif tapi ada kemungkinan terjadi kesalahan.

Untuk mengakalinya, gunakan pola yang pernah ia bahas di bukunya, Creative Junkie, yaitu komposisi 70:20:10 yang memilah kegiatan berdasarkan tingkat risiko. “Jadi, 70 persen waktu diisi hal-hal wajar yang berisiko kecil, 20 persen untuk hal baru yang tak berisiko. Baru 10 persen sisanya, lakukan hal-hal berisiko tinggi,” papar Yoris.

Ubah Tujuan

Ketika memutuskan untuk lebih kreatif dan memberikan ide-ide brilian, cari tahu tujuan Anda. Gaji, pujian, atau pangkat? Artinya, coba hasilkan karya karena memang kita ingin berkarya. Yoris percaya harapan atau reward malah menghambat pekerjaan yang menuntut kreativitas.

Membaca

Kreativitas butuh bekal. Tapi, membaca tak selalu berarti “melahap” buku-buku berat yang menunjang pekerjaan, lho. Majalah yang mendukung hobi atau minat, membaca informasi di twitter, membaca blog , atau bahkan forum komunitas, semuanya dapat memberikan pandangan baru yang dapat memancing kreativitas Anda.

Simpan Ide

Ketika ide tiba-tiba terlintas di kepala, sering kali akhirnya malah terlupakan dan tidak dieksekusi sama sekali. Padahal, ide sekecil apa pun dapat dikembangkan di kemudian hari. Maka biasakan untuk menyimpan ide-ide yang bermunculan pada sebuah buku khusus. Cara lain yang lebih mudah? Manfaatkan saja fitur notes di ponsel atau tablet, kan?

Menguping

Ketika seseorang berbincang secara natural, ia biasanya lebih jujur dan insightful (berwawasan, Red.). “Karena mereka tidak sadar sedang ada yang mendengarkan dan belajar dari apa yang mereka katakan,” ujarnya. Maka, cobalah lebih peka ketika sedang duduk di transportasi publik, di tempat makan, atau ketika sedang mengantre ATM. Tentunya, jangan sampai kegiatan ini mengganggu privasi mereka, ya.

Hitung Risiko

Berani mengambil risiko itu penting. Namun, Yoris yakin keberanian tidak akan pernah cukup. Jadi, sebelum memutuskan menjadi risk taker , Anda harus memperhitungkan risiko tersebut agar kondisi tetap aman. Di sisi lain, orang yang tidak mengambil risiko, justru terjebak dan sulit mengambil sikap kreatif.

Orang Baru

Bertemu orang baru berarti mendapat perspektif baru sehingga menumbuhkan kreativitas. Jadi, sediakan waktu untuk bertemu dan bertukar pikiran dengan orang-orang yang sebelumnya tidak dikenal.

Pertajam Keahlian

Bekerja sebagai staf administrasi, bukan berarti Anda tak perlu memperdalam hobi menyanyi. “Mempelajari sesuatu yang tidak berhubungan dengan pekerjaan untuk memperkaya kreativitas kita itu penting," ujar Yoris.

“Apa Passion Anda?”

Semangat untuk terus berkembang biasanya datang dari hal-hal yang kita sukai. Apabila pekerjaan tidak berhubungan dengan passion Anda, lakukan saja di waktu senggang. “Jika Anda beralasan terlalu lelah, berarti itu bukan hal yang Anda sukai,” kata Yoris.

Dressed for Success

Cara berpakaian dapat mengubah kepercayaan diri Anda, lho! Bukan berarti harus resmi dan mahal tapi pilihlah pakaian yang pantas dengan kegiatan yang akan Anda datangi. Secara tak langsung, berpakaian pantas dapat membuat Anda lebih yakin bisa meningkatkan performa komunikasi serta memancing ide-ide kreatif.

Hal Pertama

Berapapun usia Anda, akan selalu ada hal pertama yang dilakukan dalam hidup. Nah, menantang diri untuk terus melakukan hal baru dapat memancing jiwa kreatif. Jadi, jika Anda tak berani menaiki roller coaster , coba paksa diri Anda. Atau, sesekali gunakan bis dan tinggalkan mobil di rumah. “Membiasakan diri melakukan hal untuk pertama kalinya berarti menyiapkan diri untuk lebih berpikiran kreatif.”

Mendengarkan

Kadang kala kita memilih menutup mata terhadap hal-hal yang tak ingin kita dengar. Padahal, kita harus berani menerima kritik atau komentar miring, sepedas apa pun itu. Selain itu, simak cerita-cerita teman yang dapat menambah perspektif kita dari pengalaman mereka. “So , jangan mau berbicara saja, ya. Toh, manfaat mendengarkan pun tak kalah penting.”

Ikut Komunitas

Kehadiran komunitas bersegmentasi sangat spesifik adalah peluang mengembangkan diri. “Jika Anda masih punya banyak waktu, jangan segan bergabung dengan komunitas yang sesuai passion Anda,” ujar Yoris.

Buka Obrolan

Alih-alih diam sambil memainkan ponsel ketika sedang mengantre di kantor pajak, misalnya, mengapa tidak menegur dan membuka percakapan dengan orang di sebelah Anda? Atau, ketika suami mengenalkan rekan kerjanya, cobalah berinisiatif membuka obrolan. Mulailah dari hal kecil dan tanpa disadari, satu dari sekian percakapan ini mungkin akan membekas di pikiran Anda.

Berdiam Diri

Momen menghabiskan waktu sendiri tanpa memikirkan pekerjaan adalah kebutuhan yang sering kali dilupakan. Padahal Anda berkomunikasi dengan orang lain selama berjam-jam atau berhari-hari menyelesaikan dan memikirkan pekerjaan, kan?

Jauhkan Jam

“Mungkin ketika ada jam, seringkali kita merasa terintimidasi untuk lekas menyelesaikan pekerjaan,” ujar Yoris. Maka sesekali, coba lakukan pekerjaan tanpa melirik jam, khususnya ketika Anda sedang memikirkan proyek kreatif atau konsep ide baru. Hal ini, bukan berarti Anda lupa waktu dan lambat bekerja, ya. Cukup nyalakan alarm untuk memberi tahu jika Anda harus melakukan hal lain.

Berlibur

Kapan terakhir kali Anda berkunjung ke tempat wisata selain untuk urusan pekerjaan? Yoris berkeyakinan menyempatkan diri berlibur sangatlah penting. Tak perlu ke luar negeri atau luar kota, kadang taman kota atau objek wisata di kota pun cukup bila waktu berlibur terlalu sempit.

Banyak Bertanya

Ketika membuat konsep, tanyakan kepada diri sendiri. “Mengapa konsep ini yang dipilih?” Lalu, pikirkan pula kelebihan dan kekurangannya. “Saya suka memikirkan semua detail karena semua harus ada alasannya. Jangan sampai hanya karena memang biasanya seperti itu,” tegas Yoris.

Berani Berimajinasi

Imajinasi adalah bentuk proses kreatif yang wajib ditindaklanjuti. Meksi awalnya terkesan tak logis, siapa tahu sebenarnya Anda dapat merealisasikannya? “Sampai sekarang banyak ide yang tampak tak logis padahal dia malah jadi game changer . Kalau dulu dunia dikuasai mereka yang mempunyai mesin-mesin besar, kini ide-ide besar tak kalah penting,” ujar Yoris. Setuju, bukan?

Bahagia

Para tokoh kreatif, ujar Yoris, rata-rata menjalani hidup bahagia. Itu pun yang ia rasakan selama bertahun-tahun bekerja di tempat berbeda. Maka dalam pekerjaan, kuncinya adalah “Menomorsatukan unsur happy namun tetap ada unsur ekonominya,” ujar Yoris. Lagi pula, bagaimana bisa memancing diri menjadi kreatif apabila kita tidak menyukai pekerjaan kita, bukan?

Berdoa

“Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan,” ujar Yoris. Pasalnya seberapa kuat kita berlatih atau menyiapkan konsep, tambah Yoris, pada akhirnya kehendak ditentukan Tuhan.

No comments:

Post a Comment